Definisi Pemasaran Menurut Saya

Menurut WY. Stanton: Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.

Menurut H. Nystrom: Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.

Menurut Philip dan Duncan: Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.

Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Marketing Association: Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Menurut saya: Pemasaran adalah bagaimana merayu agar prospek tahu, tertarik dan membeli produk/jasa kita sesering dan sebanyak mungkin dan merekomendasikannya kepada prospek lain.

Bagaimana menurut anda?

Foto: the39dollarexperiment.com

6 pemikiran pada “Definisi Pemasaran Menurut Saya

  1. Kalo menurut saya siiih: “Yaaa.. pokoknya gitu deeee..” hehehe.

    Ok Mas/Uda Roni, saya juga mau mengucapkan selamat Idul Fitri 1429H.
    Semoga kita senantiasa mampu terus menerus berkontribusi secara positif kepada sesama.
    Trims.

    Suka

  2. Adalah ketika pikiran kita telah ter fokus untuk menyatakan diri ke dalam suatu proses penyaluran produk kita ke nasabah/calon nasabah atas keunggulan kita.

    Suka

  3. Pemasaran adalah bagaimana mencari profit dengan memberikan nilai (value) kepada pelanggan. Bedanya dengan penjualan hanya semata-mata mencari profit dengan penjualan setinggi-tingginya tanpa memperhatikan value pelanggan.

    Dari bisnis yang bapak jalankan sudah cukup mengejutkan saya. Meskipun pak Roni (maaf kalau salah, saya belum tahu panggilan bapak) baru mulai tertarik ke pemasaran. Sudah mulai bosan dengan penjualan mungkin.

    Kalau menurut pak Roni pemasaran “.. bagaimana merayu agar prospek tahu..” menurut saya mahal dan tidak menjanjikan.

    Merayu berati butuh sales person yang membagi brosur dan merayu calon pembeli. Ini sah-sah saja, tapi calon konsumen bisa terganggu. Dan akhirnya menjadikan brand manet terbentuk negatif. Bagaimana kalau manet-nya bisa memanggil-manggil orang sendiri tanpa pak Roni susah payah membayar sales person?

    Blog saya pemasaran.blogsome.com. Kalau bapak tidak sibuk silakan isi komentar di blog saya. Terima kasih.

    Suka

Tinggalkan komentar