Help, Toko Online Saya Ditiru!

Kepanikan seperti ini kerap saya temukan di antara teman-teman pelaku bisnis toko online. Websitenya ditiru oleh pesaing. Ditiru persis, produknya, tampilannya, bahkan namanya dibuat mirip-mirip. Dan yang paling “nyesek”, harganya dibanting. Dengan kemampuannya ber-SEO, website itu pun langsung nongkrong di halaman pertama pencarian Google.

So, apa yang harus dilakukan?

Jangan panik. Itu normal. Sekarang eranya memang begitu, era copycat marketing, kata Burke Hedges.

Begitu Steve Jobs meluncurkan iPad, tak lama kemudian saya membaca kabar bahwa China telah mengapalkan ribuan produk tiruan sejenis. Begitu cepat.

Di bisnis seluler, tidak ada produk yang bisa bertahan lama tanpa ditiru oleh pesaingnya.

Di bisnis fashion yang saya lakoni pun begitu. Tidak ada lagi rahasia bisnis yang bisa kita kunci rapat. Semuanya serba terbuka, transparan di era informasi berlimpah saat ini.

Pertanyaannya, apakah isi kepala Steve Jobs akan bisa ditebak oleh pesaingya? Tidak bisa. Apakah rencana ke depan dari Apple yang nota bene tersimpan rapi di benak Steve Jobs dan para petinggi Apple akan mudah dibaca oleh para pengekornya? Tidak mudah.

Ide, pikiran, rencana, inovasi, strategi, soul, karakter dan budaya perusahaan sulit dibaca dan ditiru oleh pesaing.

Demikian juga dengan toko online. Barang dagangan bisa ditiru, disain website bisa ditiru, tapi how-to-run the company itu ada di masing-masing driver-nya, yaitu kita sendiri.

Perusahaan-perusahaan yang menjadi follower biasanya tidak punya karakter, tidak punya style. Kebijakan perusahaannya di-drive semata-mata dari antisipasi yang dilakukan oleh pesaing atau perusahaan yang ditirunya.

Perusahaan pengekor seperti ini cukup mudah untuk mematahkannya. Tinggal dibuat sedikit gerakan tipuan, ia pasti terjerembab.

Namun, di sisi baiknya, perusahaan yang kerap ditiru biasanya adalah market leader. Jika perusahaan anda banyak ditiru, artinya anda adalah market leader, benchmark bagi industri anda.

Yang penting, keep moving, jangan berhenti berinovasi, terus pertajam intuisi kita, perbaiki proses bisnis, keep dreaming bigger, bigger and bigger. Jangan stuck dengan satu cara bisnis yang telah terbukti sukses tahun lalu.

Eksplor terus kemungkinan-kemungkinan baru

13 pemikiran pada “Help, Toko Online Saya Ditiru!

  1. Lebih parah lagi kalau toko onlinenya ga ada saingan. Ada (banyak) untungnya juga sih, tapi mesti hati-hati, takutnya terlena dan tidak ada dorongan untuk terus berkembang. Hehe

    Suka

Tinggalkan komentar