Richard Branson: Jangan Terlalu Banyak Berpikir

Sebenarnya tidak banyak hal baru yang disampaikan oleh Sir Richard Branson di Hotel Indonesia Kempinski semalam.

Semua terdokumentasi dengan jelas di bukunya yang versi Indonesianya diterbitkan oleh penerbit Ufuk ini.

Didampingi oleh Desi Anwar, ia bercerita tentang pentingnya memiliki dan mengejar impian.

Ia bercerita tentang bagaimana hidup dengan penuh passion dan bergelut dengan tantangan baru.

Ia bercerita tentang pentingnya menjaga reputasi, nama baik, brand.

Ia bercerita tentang inovasi tiada henti dan perlunya mentranformasi dan me-retransformasi diri dan bisnis terus menerus.

Bercerita tentang pentingnya menjadi yang terbaik dalam setiap bisnis yang dilakukan.

Ia bercerita tentang membuat perbedaan dalam hidup orang banyak.

Dan ia juga bercerita tentang…. sesuatu yang membuat saya tertunduk merenung di kursi saya….

Ia bercerita tentang pentingnya bertindak tanpa terlalu banyak berpikir. Bertindak dengan insting dan intuisi.

Jangan percaya kepada akuntan anda kalau mau memulai bisnis.

Lakukan saja.

Trust your instinct.

Saya mengakui bahwa saya terlalu banyak berpikir, terlalu banyak pertimbangan, karena saya terlalu banyak tahu, terlalu banyak membaca. Ini berbahaya, ternyata.

Ini membuat saya lambat atau tidak bertindak.

Saya menyesali ini.

Banyak keputusan yang seharusnya sudah saya ambil sejak lama, tapi akhirnya baru sekarang terealisasi. Memang, tidak ada kata terlambat, tapi saya tetap menyesalinya.

Banyak ide yang mestinya sudah dieksekusi tapi masih tertahan karena berbagai alasan. Alasan terbesar adalah karena saya banyak tahu yang mengakibatkan saya banyak pertimbangan.

Dalam perjalanan pulang, saya sampaikan hal ini kepada Pak Hertanto, teman seperjuangan di Komunitas TDA.

Di rumah pun saya ulangi “pengakuan dosa” ini kepada istri saya.

Terima kasih, Sir Richard Branson yang telah datang jauh-jauh untuk menyadarkan saya, dan tentunya juga menginspirasi banyak orang Indonesia.

Terima kasih BNI, Metro TV atas upaya mencerahkan bangsa seperti ini. Terima kasih The Marketeers atas undangannya.

NB: Saksikan rekaman acara BNI Inspiring Lecture Series bersama Richard Branson di Metro TV, Kamis 30 September 2010 jam 19.30.

12 pemikiran pada “Richard Branson: Jangan Terlalu Banyak Berpikir

  1. Kok hobby ssuka dipermasalahkan sich maz,Nadanya dgn banyak tahu,mas menyesal. Truz bagi kita22 yang suka membaca apa juga harus berhenti atau mengurangi membaca buku??

    Suka

  2. Dear Pak Roni,

    Mencerahkan, sekaligus memangkas kebiasaan kita yang terlalu banyak pertimbangan dalam mengambil sebuah tindakan… izin copy paste sedikit artikel diatas pak..

    Sukses selalu!

    Suka

  3. ini sebenarnya ilmu yang mahal namun sering kita remehkan, merasa sudah banyak referensi jadi setiap mau melangkah banyak pertimbangan yang muncul, ini betul-betul artikel yang sangat berharga untuk kita cerna lagi sebagai anak bangsa agar mampu bersaing dengan negara maju, tetap semangat pak roni, salam kenal dan silaturahmi dari Makkah.

    Suka

  4. Sejurus sepertinya tidak usah di pikir, tidak usah banyak pertimbangan,tapi kita juga mesti sadar diri, kalo memang belum ketemu passionnya bisa jadi malah bikin kita kapok, mungkin perlu diingat Sir Branson ini sudah banyak makan asam garam, dengan insting dan intuisi yang telah “menyatu” dengan dirinya, rasanya saya mesti banyak makan garam intuisi dan insting dulu baru bisa bergerak di alam bawah sadar dengan bahwa mesti begini atau begitu

    Suka

Tinggalkan Balasan ke dedy budiman Batalkan balasan