Hidup Jangan Lurus-Lurus Aja

Ini nasehat yang saya berikan kepada para mahasiswa UNS Solo saat saya memberi ceramah tentang kewirausahaan minggu lalu.

Pendapat ini diiyakan oleh Mas Ken, CEO Kaskus yang juga menjadi pembicara selain saya.

“Lihat Mas Ken dan Mas Andrew pendiri Kaskus ini”, lanjut saya.

Mereka sukses karena hidupnya tidak lurus-lurus aja. Maksudnya, tidak mengikuti aturan umum di masyarakat.

Saat bekerja, Mas Andrew having fun dengan membuat forum online. Forumnya makin digemari dan banyak membernya.

Untuk menambah server, ia membeli dari uang gajinya sendiri.

Itu dilakukannya dari tahun 1999 sampai 2008. Just for fun. Barulah 2 tahun terakhir serius dengan 30 karyawan.

Mas Ken di usianya yang begitu muda memutuskan untuk berhenti kuliah di Australia untuk “having fun” mengelola Kaskus.

Makanya, saya berpesan kepada para mahasiswa supaya mulai mengekplorasi apa saja. Just for fun dulu.

Kuliah nggak usah bagus-bagus nilainya. Kalau terlalu bagus malah bahaya. Malah bisa jadi orang kebanyakan. Orang yang cara berpikirnya lurus-lurus aja.

Tidak perlu pintar, yang penting cerdik. Cari ilmu boleh, tapi untuk mengasah kecerdikan.

Orang yang berpikir dan bertindaknya lurus-lurus aja, nasibnya mudah ditebak. Nggak asyik.

Explore something. Take some risks. Itu akan jadi modal yang kuat saat di dunia nyata selepas kuliah nanti.

Yang membuat kita berhasil bukanlah yang kita ketahui, melainkan yang tidak kita ketahui. Di situlah letak asyiknya.

Berpetualanglah.

Asah keberanian dan otak kanan.

Dunia ini nanti akan dikuasai oleh orang-orang berotak kanan, kata Daniel Pink dibuku bestsellernya A Whole New Mind. Sekarang saja sudah banyak kita saksikan buktinya.

Amerika dan Eropa kabarnya mulai memfokuskan pendidikan mereka untuk mendidik otak kanan para siswanya. Sisi kreatifnya.

Mereka akan melempar pekerjaan otak kiri ke negara-negara yang sebagian besar pola pikirnya lurus-lurus aja seperti Indonesia ini 😦

Ini keputusan strategis.

So, jangan mau kalah dengan lulusan Amerika.

Take action now!

15 pemikiran pada “Hidup Jangan Lurus-Lurus Aja

  1. Setuju banget Pak Roni,
    Kalau perlu sekalian bikin sekolah khusus OTAK KANAN.
    Kalau hanya mengandalkan metode pendidikan yang ada
    rasanya sulit karena hanya menghasilkan lulusan2 yang
    bermental bawahan bukan bosss.
    Terima kasih atas pencerahannya.

    Suka

  2. emmm….jalan yang tidak lurus = ambil jalan yang sulit alias berliku-liku = lebih menantang, bakal dapat banyak pelajaran hidup dan just for fun…

    berfikir untuk melalui jalan yang berbeda dengan yang lain….nyasar gak ya?/hehhe

    nice post..

    .

    Suka

  3. wah artikel MANTAB nih dari Mas Roni, kemarin saya juga terinspirasi waktu ada tayangan ZERO to HERO di Metro TV dimana narasumbernya Mas Roni

    Tidak ada kata GAGAL, yang ada hanya SUKSES atau BELAJAR

    SALAM DAHSYAT Mas Roni

    Bernandin
    Calon Pelatih Sukses No 1 Indonesia

    hehehehehehe……

    Suka

  4. waaaah,….

    Pak Roni tampil di almamater saya !
    Saya “keluar” dari UNS Teknik Sipil tahun 2004 pak.
    Kemarin acaranya di fakultas apa pak? atau di auditorium?
    Masih rimbun gak UNS? Banyak pohon jadinya serasa di hutan yg sejuk….
    Btw, saya jalani hidup yang “lurus-lurus” hanya 3 tahun, yaitu 2005, 2006 dan 2007.

    Gara2 mengikuti blognya pak roni ini (sejak judulnya masih “Lazy Man bla..bla..”), hidup saya nggak lurus lagi. Ambil franchise TK & Playgroup. Tuh, nggak nyambung kan, insinyur tukang bangunan kok ngurusin anak TK.

    Sekarang ini, saya mau jualan Es Teler. Tambah nggak nyambung lagi. Tapi saya merasa beruntung banget dengan hidup yang gak lurus ini…. coba kalo saya masih lurus2 aja… mungkin saya sekarang masih berstatus engineer di suatu proyek entah di mana, jauh dari anak istri.
    Memang nikmat betul, tiap hari kumpul dengan anak istri, tiap hari serasa liburan dan tidak ada bedanya tanggal tua dan tanggal muda, he..he..he…
    (jangan salah, ada juga gak enaknya: kadang2 hari libur pun terpaksa “bekerja”, atau tiap hari serasa tanggal tuaaa teruuuss….kalo lagi sepi & tagihan gak cair-cair, ha..ha..ha..)

    btw, calon presiden TDA jagoan pak roni siapa nih, boleh dong saya dibisikin….

    Suka

  5. Mas Roni,
    Banyak orang sukses yang gagal kuliahnya, tapi dia gagal karena sudah punya fokus bisnis yang sedang dirintisnya, bukan nilainya jelek atau gagal karena fokus yang tak jelas, orang2 yang lebih memilih untuk fokus pada kewirausahaan di masa kuliah bisa kita ambil contoh seperti pendiri facebook atau Bill Gates.
    Maksud Mas Roni mungkin, jangan sampai kita (bagi yang sedang kuliah) terjebak pada target mendapatkan nilai terbagus yang akhirnya melupakan nilai2 sesungguhnya seperti kewirausahaan atau mental untuk menjelajah dunia sekeliling kita. mohon ralat jika saya salah.
    Thanks.

    Suka

  6. “Kuliah nggak usah bagus-bagus nilainya. Kalau terlalu bagus malah bahaya. Malah bisa jadi orang kebanyakan. Orang yang cara berpikirnya lurus-lurus aja.”

    Pernyataan ini ada benarnya juga, tapi tidak semua orang yang nilainya bagus “hidupnya lurus2 aja”, dan tidak semua orang yang nilainya tidak bagus “hidupnya tidak lurus/tidak mengikuti kebanyakan orang.

    Pengalaman saya mengajar mahasiswa, mereka “hidupnya lurus2 saja” karena mindset yang sudah terbentuk sejak lahir. Kebanyakan orang tua sejak anaknya masih bayi sering memberikan kata2 “sekolah yang pintar, setelah lulus mudah dapat kerja”. Nah kata2 itu (Sekolah–>Pintar, Lulus–>kerja) terpatri diotak mereka, sekolah untuk kerja. Padahal sejatinya sekolah untuk menuntut ilmu.

    wah jadi serius begini he..he..he, btw trm ksh pak roni atas artikelnya

    Suka

Tinggalkan komentar