Berpikir Fleksibel

Kualitas yang paling diperlukan agar dapat berhasil di abad ke-21 ini adalah fleksibel, terutama dalam cara berpikir, menurut Menninger Institute.

Fleksibilitas adalah kemauan untuk berubah dan mencoba hal-hal baru.

Fleksibilitas juga berarti kemampuan meninggalkan ide-ide atau cara-cara lama dan menggantinya dengan yang baru yang lebih efektif.

Kebanyakan orang sering menghabiskan waktu untuk berargumentasi, merasionalisasi dan mencari justifikasi atas pilihan dan perilakunya.

Padahal, sudah jelas cara lama yang dibelanya tidak layak lagi dipertahankan.

Ibarat gelas, gelas yang sudah penuh sulit untuk diisi lagi.

Menganggap diri kita sebagai gelas yang selalu kosong, membuat kita fleksibel untuk menerima hal-hal baru.

Orang “pintar” biasanya berperilaku mirip gelas yang sudah penuh, tidak fleksibel.

Kebalikannya, orang yang tidak merasa pintar biasanya lebih fleksibel dan menganggap gelasnya selalu kosong dan lebih mudah untuk diisi.

3 pemikiran pada “Berpikir Fleksibel

Tinggalkan komentar