Ingin Hemat BBM? Tinggallah Dekat PSK

Bulan depan katanya Presiden SBY akan mengumumkan Gerakan Penghematan Nasional. Gerakan ini sebagai ‘penawar’ kenaikan BBM yang ditentang banyak pihak.

Gerakan ini patut didukung, karena sejalan dengan gerakan gaya hidup minimalis yang sering saya tulis di blog ini.

Nah, buat yang belum membeli rumah, ini saran saya, karena saya belajar dari melakukan kesalahan ini.

Carilah lokasi rumah yang dekat dengan PSK; Pasar, Sekolah dan Kantor. Aktivitas muter-muter di PSK inilah yang paling menghabiskan BBM sebetulnya.

Kesalahan saya adalah ketika membeli rumah hanya mempertimbangkan faktor kantor dan pasar saja, sedangkan sekolah tidak saya masukkan karena anak saya ketika itu baru berusia 1 tahun.

Sekarang ternyata aktivitas pulang pergi mengantar anak ke sekolah itulah yang paling menyedot BBM.

Mulai sekarang rencanakan matang-matang di mana akan tinggal dan sesuaikan dengan faktor PSK itu. Usahakan PSK itu bisa ditempuh dengan hanya berjalan kaki.

Ini mungkin salah satu cara yang mungkin menghemat BBM secara signifikan.

Kemarin saya baca katanya cadangan minyak kita hanya sampai 12 tahun lagi lho. Setelah itu akan habis dan kita harus mengimpor 100% (yang berencana mau beli Alphard, sebaiknya pikir-pikir lagi deh :)).

Kalau kita sudah tinggal di dekat PSK, mau BBM harga berapa pun, gak akan masalah 🙂

8 pemikiran pada “Ingin Hemat BBM? Tinggallah Dekat PSK

  1. Rencana penghematan BBM pak SBY, harus dimulai dari pembenahan sarana transportasi umum. Transportasi kota kan paling rakus nyedot BBM. Sebetulnya saya pengen kemana-mana menggunakakan angkutan umum tapi melihat kondisinya, lebih tahan menderita di kemacetan ketimbang naik Bus.
    Terus kampanye gerakan hijau, memotong rantai karbon, salah satu media efektif dalam menghemat energi. Tiru saja kampanye KB-nya pak Harto dulu. Kalau terus menerus didengungkan bahwa dua anak cukup, sekarang alam bawah sadar orang Indonesia kan rada gak enak kalau punya anak lebih dari dua.

    Selain mencari lokasi rumah dekat PSK, kita juga bisa mulai menghidupkan kegiatan gotong royong, mendekatkan diri pada tetangga dengan membangun kegiatan komunitas. Dari sini bisa dialirkan info, siapa bisa ngangkut siapa entah kepasar, ke sekolah atau ke kantor…

    Sebetulnya banyak sih yang bisa dilakukan dalam penghematan ini. Gak susah. Pertanyaan yg tersisa hanyalah mau gak kita berubah pola kebiasaan lama?

    Suka

Tinggalkan komentar