The Swordless Samurai, Intisari Kepemimpinan Hideyoshi, Pemimpin Legendaris Jepang Abad XVII

Hideyoshi adalah pemimpin paling hebat dan legendaris dalam sejarah Jepang.

Lahir dari keluarga papa di Nagoya tahun 1536 yang sama sekali tidak mendukung karirnya sebagai orang terkemuka.

Posturnya pun pendek, tidak atletis, tidak berpendidikan dan bahkan berwajah buruk. Pokoknya, semua kejelekan fisik ada pada dirinya.

Daun telinga besar, mata dalam, tubuhnya kecil, wajahnya merah dan keriput membuatnya tampak seperti kera. Julukan “monyet” yang diberikan orang melekat seumur hidupnya.

Tingginya yang hanya 150 senti dan berbobot 50 kilogram serta bungkuk membuat peluangnya tertutup untuk berkarir di militer.

Meski begitu, ia mampu meniti tangga menuju puncak kekuasaan bak meteor. Ia berhasil menyatukan negeri yang sudah tercabik-cabik perang saudara selama lebih dari seratus tahun.

Kok bisa?

Berbekal kemauan sekeras baja, otak yang setajam silet, semangat yang tak kunjung padam, serta wawasan yang mendalam tentang manusia membuat Hideyoshi mampu “membuat orang-orang yang meragukannnya menjadi pengikut setia, pesaing menjadi kawan dan lawan jadi kawan.”

Tidak memiliki kemampuan bela diri, sang “samurai tanpa pedang” ini berhasil mengungguli para pesaingnya yang berdarah biru dan menjadi penguasa seluruh Jepang.

Sudah tak terhitung kisah hidupnya diabadikan dalam sejumlah biografi, novel, drama, film, bahkan video game.

Sebagai bangsa yang “katanya” sedang krisis kepemimpinan, kita nampaknya perlu belajar intisari kepemimpinan dari warisan luhur bangsa Asia ini.

Berikut ini adalah intisari kepemimpinannya yang bisa diterapkan dalam segala aspek kehidupan kita, termasuk sebagai pemimpin bisnis.

– Keberuntungan memihak kepada mereka yang berani. Pemimpin mesti berani membuat keputusan. Bertindaklah berani pada saat-saat kritis.
– Praktekkan pandangan ke depan. Pilihlah pemimpin yang memiliki visi.
– Pemimpin harus memiliki aspirasi dan dedikasi. Lakukan segalanya demi tugas yang sedang dikerjakan.
– Jika kau memiliki aspirasi untuk memimpin, cobalah berusaha untuk menonjol. Buatlah dirimu berbeda dari yang lain dengan menggali kemampuan alamiahmu.
– Ingatlah rahasia dalam melayani. Kesampingkan kepentinganmu sendiri demi kepentingan pemimpinmu.
– Hadapi setiap tugas dengan tekad yang mantap.
– Ingin punya pengikut yang loyal? Jadilah pemimpin, bukan atasan.
– Peliharalah jaringan asetmu yang paling berharga, jaringan personal.
– Pemimpin yang bijaksana dan berstrategi mampu melakukan persiapan dengan matang dan bertindak berani.
– Pemimpin yang cerdas akan membalikkan situasi, mengubah kelemahan menjadi keunggulan.
– Laksanakan komitmen. Pertaruhkan semua untuk memenangkan semua.
– Bertindaklah lebih awal untuk selesai lebih awal.
– Ubahlah kesialan menjadi keberuntungan.
– Fokuskan pada tindakan memberi.
– Jadilah yang pertama dalam memaafkan.
– Untuk mendapatkan kepercayaan, beri kepercayaan.
– Gunakan informasi untuk mengasah persepsimu.

Masih banyak lagi intisari kepemimpinan yang bisa dipelajari dari buku yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh penerbit RedLine Publishing. Untuk lebih lengkapnya silakan dibaca sendiri. Hehe…

Dengan gaya bercerita, buku ini menjadi asyik untuk dibaca. Kita seperti larut ke dalam situasi dan masuk ke dalam cara berpikir pemimpin yang inspiratif ini.

Sebagai pemimpin bisnis, contoh-contoh kejadian nyata seperti ini sangat membantu saya di dalam keseharian mengelola bisnis dan mengambil keputusan.

Saya sendiri merasa mendapat kehormatan karena diminta untuk memberikan endorsement untuk buku ini bersama Prof. Dr. I Ketut Surajaya, MA, Arvan Pradiansyah, Andy F. Noya, Ary Ginanjar Agustian dan Yovie Widianto.

Salam FUUUNtastic! SuksesMulia!
Wassalam,

Roni
http://www.manetvision.com
http://www.twitter.com/roniyuzirman

Tinggalkan komentar