Passion + Hidup yang Bermakna

Belakangan ini banyak percakapan mengenai passion di Twitter dan di blog.

Ada satu pihak yang begitu mengagungkan passion. Menurutnya, passion adalah tiket menuju bahagia.

Ada lagi yang tidak sependapat. Ia belum menjalani pekerjaan sesuai dengan passionnya, tapi merasa apa yang dilakukannya punya makna bagi dirinya. Ia bekerja demi membela adik-adiknya.

Menurut saya, passion itu perlu. Itu bahan bakar yang tak pernah habis digunakan dalam menjalani hidup.

Orang yang bersedia bekerja sepenuh hati dan rela tanpa dibayar pun adalah mereka yang sudah memiliki passion dalam hidupnya.

Namun, ada yang lebih tinggi dari passion. Saya salut dengan orang yang bekerja untuk memenuhi sesuatu yang bukan hanya untuk dirinya. Itulah yang namanya “makna”.

Pagi ini saya baca berita John Galliano, disainer berbakat yang baru dipecat oleh Chistian Dior. Siapa yang meragukan kehebatan Galliano? Tapi ia jatuh karena sikap.

Ia tidak bisa membawa diri di balik bakat hebat yang dimilikinya. Kehebatan dirinya tidak dimaknainya untuk sesuatu yang lebih besar dan bermanfaat bagi orang banyak.

At the end, bukan passion saja yang harus dikejar, tapi hidup yang bermakna. Inilah yang membawa kepada kebahagiaan sejati.

6 pemikiran pada “Passion + Hidup yang Bermakna

  1. orang yg punya passion tinggi dibidangnya, biasanya punya idealisme tinggi pula, suka mempertahankan argumennya membuat atasan kurang suka, cocoknya jadi pengusaha 🙂

    Suka

  2. Setuju. Anda melengkapi yang tidak dicakup oleh passion. Tetapi bisa juga makna atau perjuangannya itu menjadi passionnya yang baru (ini pendapat saya saja lho).

    Suka

  3. hai bro en sis, kalau boleh, saya numpang tanya, apa sih passion, dan apa makna hidup ? tolong dong jelasin .

    Suka

Tinggalkan komentar