Sambil mengantar anak sekolah, saya berbincang dengan salah ayah teman sekolah anak saya.
Ia bercerita tentang temannya yang buka bisnis show room mobil dengan membeli 2 buah ruko di lokasi yang cukup strategis.
Ruko itu dibelinya kira-kira Rp. 7 miliar.
Sayang, entah mengapa bisnisnya hanya jalan di tempat, tidak berkembang. Keuntungan yang didapat hanya bisa untuk membayar biaya operasional dan cicilan ruko.
Secara hitungan bisnis dia tidak dapat untung.
Di tahun kedua, ia mendapat info bahwa rukonya ditaksir oleh appraisal senilai Rp. 18 miliar, lebih dari dua kali harga belinya.
Akhirnya ruko itu dijualnya satu unit dengan keuntungan sangat lumayan.
Kesimpulannya, meski secara bisnis tidak menguntungkan, tapi bisa terselamatkan oleh apresiasi nilai properti rukonya. Bisnisnya yang stagnan terselamatkan oleh properti.
The power of property 🙂
SukaSuka
pak roni, seringkali properti ini menjadi mata pisau bermata dua,
ada teman saya yang dari dulu mau jadi pengusaha, tapi karena terjebak dengan utang KPR, maka dia takut untuk keluar kerja, takut utangnya belum lunas, padahal kalau ditaksir, nilai rumahnya itu sudah naik drastis dari harga yang semula dia beli, tapi yaitu, belum ada yang berniat membeli,
bagaimana pendapat pak roni kalau spt itu?
SukaSuka
Pengusaha itu hrs kreatif dan imajinatif. Harus bisa menemukan 1001 cara utk keluar dr masalahnya
SukaSuka