Kelihatan Hebat, Padahal…

Menyambung tulisan kemarin soal bisnis yang besar versus kuat, ada lagi cerita lain dari Pak Heppy Trenggono yang saya dapat dari workshop Business Mastery.

Ini cerita tentang seorang pengusaha BPR di sebuah kabupaten di pulau Jawa.

Ia memulai bisnis ini sekitar 5 tahun lalu dengan modal pinjaman Rp. 150 juta dari seorang teman. Dalam waktu setahun ia dapat melunasi pinjaman itu karena BPRnya dapat menghimpun dana pihak ketiga sampai Rp. 2 miliar. Ia menawarkan suku bunga lebih tinggi di atas pasar.

Tahun-tahun berikutnya, asetnya makin membengkak sampai 12 miliar. Ia pun membeli kantor yang mentereng senilai 2 miliar. Namanya menjadi populer diikuti dengan berbagai penghargaan yang kemudian diterimanya. BPR miliknya mendapat gelar “the best”, menjadi pembina dan
percontohan bagi BPR lainnya.

Di balik semua kemegahan, “kesuksesan” dan popularitas itu, sebenarnya si pemilik BPR ini stres dan bingung. Tiap malam ia sulit tidur. Pasalnya, ia belum bisa menyalurkan sepeser pun kredit sejak BPR itu didirikan. Setiap bulan biaya operasionalnya minus.

Lantas, dari mana ia bisa mengoperasikan BPR itu? Dari dana tabungan yang masuk. Ia mengambil dari penabung yang baru masuk untuk membayar nasabah terdahulu. Begitu terus menerus. Seperti money game.

Jika tidak ada nasabah baru, tamatlah riwayatnya. Nasibnya selalu tertolong karena selalu ada nasabah baru yang masuk. Maklum, karena bunganya tinggi.

Hanya ia dan Pak Heppy yang tahu kenyataan sebenarnya di dalam perusahaan itu. Sampai hari ini perusahaan itu masih beroperasi dengan cara seperti itu.

Wallahu’alam bagaimana selanjutnya. Yang jelas, banyak pelajaran yang bisa diambil dari cerita ini. Silakan disimpulkan sendiri.

11 pemikiran pada “Kelihatan Hebat, Padahal…

  1. buat yang sudah pernah ikut training/seminar dari Pak Heppy Trenggono..share ilmunya dong..saya sangat ingin ikut,tapi terkendala oleh biaya yang mahal..mudah mudahan bernilai sedekah..

    Suka

  2. Itulah yg juga pernah sy alami, stlh bisnis berjalan 8 th, banyak sekali keinginan yg macam-2.
    Mempunyai Rumah Tingkat dan besar, membuka cabang di Mall-2, Mobil baru….padahan itu uang midal kerja, yg sebagian Hutang

    Ternyata semua itu akhirnya membuat saya tidak bisa tidur tenang, teman/sdr/tetangga seperti melihat kita pengusaha sukses yg mentereng.
    tetapi dalamnya rapuh…tidak kokoh….

    Itulah pengalaman yg sangat berharga, maka hati-2 dalam berbisnis, usahakan sedapat mungkin tidak Berhutang

    Suka

Tinggalkan Balasan ke agus setiawan Batalkan balasan