Leverage 2

Ini tulisan lanjutan yang saya janjikan. Saya tidak menjamin lengkap dan memuaskan, tapi paling tidak membuka wawasan untuk penelusuran lebih lanjut.

Awalnya saya membaca sharing dari James Sastrowijoyo di milis TDA tentang bisnis properti yang bermodal awal hanya 150 juta namun bisa menghasilkan omzet 150 miliar dalam setahun.

Saya surprise dengan cerita ini dan melakukan penelusuran dengan bertemu langsung dengan yang bersangkutan.

Ternyata benar, di bisnis properti leverage-nya besar sekali.

Kalau tidak punya modal untuk beli tanah, bisa kerja sama dengan pemilik lahan.

Bagaimana dengan modal untuk membangunnya? Dari DP yang dibayar oleh pembeli. Pengembang cukup bikin konsep dan jualan “gambar” saja.

Bank-bank pun dengan mudah menyalurkan KPR karena properti termasuk aman untuk dibiayai lantaran ada objek jaminannya.

Pemerintah juga punya kepentingan membantu rakyat supaya punya rumah. Jadi, pemerintah berterima kasih dan menjadi ringan bebannya dengan bantuan para pengembang menyediakan rumah untuk rakyat.

Apalagi sekarang antara supply dan demand sangat timpang. Ada 800.000 demand untuk perumahan, sementara supply-nya hanya 180.000, kata pengurus REI saat berbicara di Markplus Conference minggu lalu.

Kesimpulan saya, bisnis properti itu leveragenya besar sekali. Saya belum tahu bisnis lain yang leverage-nya sebesar ini. Pasti ada juga.

Sekedar pemikiran dari pengamatan saya yang awam. Bisa jadi salah.

4 pemikiran pada “Leverage 2

  1. Kalau gak salah, ini tulisan kedua Bang Roni yang nyenggol-nyenggol soal bisnis property. Jadi curiga, jangan2 sebentar lagi Bang Roni bakal jadi juragan property juga nih. Ditunggu Bang kabar baiknya…..

    Suka

  2. Apapun bisnisnya, kalau sudah sukses ujung2 nya bisnis property juga….hehehe..

    Bisnis yang ada leveragenya menurut saya bisnis jaringan…jadi kalau udah punya jaringan bakal ada leverage yg besar.

    Sukses terus pak…

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Afrizal Mustafa Batalkan balasan