Konsumsi Informasi: Fokus yang Relevan, Bukan yang Terbaru

Era teknologi informasi yang serba multi ini (multi channel, multi platform) sangat membingungkan dan bisa membuat kita tenggelam dalam kubangan informasi.

Ada media cetak, TV, radio, internet (PC), mobile (smart phone, tablet) yang sejak bangun tidur sudah berlomba-lomba menarik perhatian kita.

Akhirnya semua informasi itu kita konsumsi tanpa kita tahu gunanya apa alias sekedar menjadi lebih update lagi.

Memiliki banyak informasi, menurut saya sudah bukan lagi jadi keunggulan kita.

Memiliki informasi yang TEPAT dan RELEVAN, itu baru keunggulan yang sesungguhnya.

Berita Munarman digaplokin preman gara-gara klakson itu saya tahu dari Twitter. Tapi apakah berita itu relevan dengan kebutuhan saya? Tidak sama sekali. Malah kalau diikuti terus, bisa merusak pikiran karena banyak kicauan yang bernada hujatan dan fitnah yang membuat otak kita tercemar.

Hebatnya, era ini adalah era kita adalah penentu apa saja yang bisa dan harus masuk ke dalam otak kita.

Saya punya iPad dan 2 menu konsumsi utama saya adalah Twitter dan Flipboard (aplikasi yang mengagregasi apa saja yang relevan buat saya).

Di Twitter, saya hanya mem-follow akun-akun yang relevan dengan kehidupan saya, seputar bisnis, minat saya, komunitas TDA, pokoknya yang ada manfaat langsung buat kehidupan saya.

Tidak semuanya saya baca. Kalau ada link berita penting, biasanya saya jadikan “favorit” dan saya baca saat waktu luang di Flipboard.

Flipboard sendiri saya isi dengan menu-menu yang relevan dengan kehidupan saya:

– situs-situs bisnis seperti Harvard Business Review, Fast Company, Entrepreneur, Inc

– situs-situs gaya hidup yang sedang menjadi minat saya seperti gaya hidup minimalis, kesehatan, parenting, traveling dan sebagainya

– situs-situs yang relevan dengan bisnis saya seperti blog tentang fashion terkini, tren terkini. Dari sini saya banyak mendapat consumer insight mengenai apa yang sedang disukai konsumen.

Di era yang menurut Daniel Pink adalah era serba keberlimpahan ini, semua tersedia berlimpah untuk kita, apa pun itu.

Kekuasaan ada di tangan kita untuk memilih secara bijak. Mana yang relevan, penting, prioritas atau mana yang sekedar pembuang waktu belaka.

Be wise with what information you consume….

3 pemikiran pada “Konsumsi Informasi: Fokus yang Relevan, Bukan yang Terbaru

  1. Saya dikatakan aneh oleh teman2 karena saya tdk punya facebook dan tweeter. Saya tdk suka karena isi nya kebanyakan opini, bukan lagi fakta.Terlalu banyak opini malah membingungkan. Kalau butuh informasi cari saya cari di internet dari sumber yang saya percaya.

    Suka

Tinggalkan komentar