Ketika Berpikir Positif Tidak Lagi Cukup

Semua pembaca buku motivasi pasti akrab dengan anjuran berpikir selalu positif dalam setiap keadaan.

Pertanyaannya, apakah semua orang cocok dengan cara ini?

Berpikir positif itu mirip dengan melihat sesuatu yang hitam namun menganggapnya putih.

Banyak yang bisa melakukannya, namun tidak sedikit pula yang gagal mencoba cara ini.

Ia berusaha menekan perasaan yang negatif dan mengubahnya menjadi positif, seketika. Perasaan negatif itu berusaha dihilangkan, padahal memang ada.

Bagi yang tidak selalu sukses mempraktekkan ini, ada cara lain yang sebetulnya mudah.

Cobalah bertindak positif. Ya, bertindak positif saja, tanpa perlu menekan perasaan negatif itu. Akui saja perasaan negatif itu ada dan sebuah kenormalan yang manusiawi.

Ketika perasaan negatif itu hadir tanpa diundang, lakukan saja tindakan-tindakan positif yang sederhana seperti:
– berjalan kaki
– mendengar musik
– minum kopi
– membaca bacaan ringan menghibur
– menonton tayangan lucu
– mandi atau berwudhu
– memotret, apalagi semua handphone punya kamera
– bermain dengan anak
– membereskan rumah
– jajan bakso

Masalah atau perasaan negatif itu tidak hilang serta merta, tapi pikiran bisa terasa lebih rileks setelahnya. Cari saja kesibukan, apa pun itu. Perasaan bisa lebih ringan setelahnya.

2 pemikiran pada “Ketika Berpikir Positif Tidak Lagi Cukup

  1. Pak, selain ditekan, mnrt sy perlu juga dicari penyebab nya, karena biasanya pikiran negatif ini timbul karena hal-hal tertentu. Setelah ktm penyebab nya kita bisa bertindak positif utk mencari solusi nya.
    Merely think and act positive is good but it won’t solve the problem.
    Thanks atas sharing nya pak.

    Suka

Tinggalkan komentar